PEKANBARU (RA)- Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Fadri AR mengingatkan komite sekolah untuk tidak mencari keuntungan di sekolah. Keberadaan komite harus sesuai dengan tupoksinya membantu sekolah.

"Komite hendaknya menjadi tempat mengadu, wadah berdiskusi pihak sekolah dengan wali murid. Bukan tempat komite untuk mencari keuntungan finansial," tegas Fadri kepada Wartawan, Selasa (16/7/2013).

Seperti laporan warga atas dugaan jual beli kuota tempatan Rp5-10juta di jalur PPDB online SMAN 2 Pekanbaru sepekan sebelum ramadan 1434 H, yang menyebutkan nama komite dan juga menyeret nama Waka SMAN 2. Ini menjadi sorotan Dewan saat itu meski pembuktian dugaan ini masih kabur, namun tetap menjadi catatan kedepannya bagi Komisi III DPRD Kota. 

"Terkait isu-isu PPDB online kemarin, jangan sampai Komite lebih aktif dari pihak sekolah, seperti yang terjadi di SMAN 2 yang dilaporkan yusuf menyebutkan komite yang menentukan tarif untuk masuk di jalur tempatan dan juga menyebut nama Waka nya," terang fadri.

Menurut Fadri lagi, keberadaan komite itu hendaknya mendukung program sekolah, bukan malah menghambat atau memberatkan orang tua murid untuk bersekolah.

"Komite ini ditunjuk dari pertemuan stackholder di sekolah dan memang untuk pengurus komite itu bisa dari orang tua, praktisi. Dan memang harus ada kontribusi yang baik buat sekolah," pungkasnya.

laporan: Doni Dwi Putra